DOKTOR ILMU HUKUM

WELLCOME TO CAFEL



MENCERDASKAN GENERASI

MENCERAHKAN ELEMEN BANGSA

MEMBUKA JENDELA DUNIA







Tuesday, January 20, 2009

EKONOMI KELUARGA KRISTEN


§EKONOMI KELUARGA KRISTEN
§GPIN KASIH KARUNIA
§PONDOK GEDE BEKASI
§3 AGUSTU 2008
§Hag 1:5-6
§5 Now this is what the LORD Almighty says: "Give careful thought to your ways. 6 You have planted much, but have harvested little. You eat, but never have enough. You drink, but never have your fill. You put on clothes, but are not warm. You earn wages, only to put them in a purse with holes in it."
§1 Tim 6:9-10
9 People who want to get rich fall into temptation and a trap and into many foolish and harmful desires that plunge men into ruin and destruction. 10 For the love of money is a root of all kinds of evil. Some people, eager for money, have wandered from the faith and pierced themselves with many griefs.
§2 Tim 3:1-5
1 But mark this: There will be terrible times in the last days. 2 People will be lovers of themselves, lovers of money, boastful, proud, abusive, disobedient to their parents, ungrateful, unholy, 3 without love, unforgiving, slanderous, without self-control, brutal, not lovers of the good, 4 treacherous, rash, conceited, lovers of pleasure rather than lovers of God- 5 having a form of godliness but denying its power. Have nothing to do with them.
§ILUSTRASI HARGA UANG
§UANG SEMAKIN DISIMPAN SEMAKIN KECIL HARGANYA, TAPI KALAU DIKELUARKAN MAKA HARGANYA NAIK.
§SEBERAPA BESAR UANG YANG DIBERIKAN UNTUK TUHAN, MAKA SEBESAR HARGA UANG ITU AKAN TUHAN KEMBALIKAN (MINIMAL)
§KALAU DIPERSEMBAHKAN 100 RIBU BLN INI, MAKA TUHAN AKAN MEMBERI 110 RIBU BULAN DEPAN. NILAINYA SAMA KARENA INFLASI 10 %
§TAPI KALAU DITAHAN 100 RIBU, MAKA BULAN DEPAN TUHAN HANYA BERI 90 RIBU KARENA HARGA UANG 100 RIBU SAMA DENGAN 90 RIBU BULAN DEPAN KARENA ADA INFLASI 10 %
§KELUARGA KRISTEN
§SEPERTI APA????
§PILIHA MODEL YANG MANA???
§CONTOH KELUARGA 1
§SATU KELUARGA MEMILIKI HARTA YANG BANYAK. UANG DI BANK, SAWAH LUAS, LADANG YANG LEBAR, JABATAN BAPAK YANG LUMAYAN DAN KEDUDUKAN IBU YANG MENGHASILKAN. SELAIN ITU, TOKO KELONTONG YANG DIKELOLA MEREKA MENGUNTUNGKAN.
§MEREKA HIDUP DENGAN BERKECUKUPAN, MAKANAN BERGIZI, PAKAIAN BARU DAN SETIAP HARI ANAK-ANAK MENDAPAT UANG JAJAN
§KELUARGA 1 (lanj.)
§DARI 10 ANAK DLM KELUARGA 1 INI, TIDAK ADA YANG SARJANA, BAHKAN YANG SUDAH BERTAHUN2 DUDUK DI BANGKU KULIAH AKHIRNYA DROP OUT
§DALAM PERJALANAN KELUARGA INI, TIDAK ADA SATU PUN ANAKNYA YANG LEBIH TINGGI DARI BAPAKNYA BAIK JABATAN, STATUS SOSIAL, KEKAYAAN.
§CONTOH KELUARGA 2
§KELUARGA 2 ADALAH REKAN SEKOTA KELUARGA 1 DAN JUGA MEMILIKI KEDUDUKAN YANG LEBIH RENDAH PADA PERUSAHAAN YANG SAMA DENGAN KELUARGA 1.
§KELUARGA 2 JAUH LEBIH MISKIN KARENA TIDAK PUNYA LADANG DAN SAWAH APALAGI USAHA. KELUARGA 2 HIDUP SEDERHANA BAHKAN KEKURANGAN. MAKANAN SEKEDAR UNTUK KENYANG, UANG SEKOLAH ANAK-ANAK KADANG2 PINJAM TETANGGA, DAN ANAK2 TIDAK PERNAH DIBERI UANG JAJAN.
§NAMUN SETIAP ADA UANG ANAK2 YANG DIBERIKAN TETANGGA ATAU KELUARGA YANG BERKUNJUNG, UANG ITU SELALU DITABUNG.
§KELUARGA 2 MEMILIKI CIRI KRISTEN YANG KENTAL, DIMANA SETIAP MEREKA HADIR DLM PERKUMPULAN DI KOTA ITU, SEMUA MASYARAKAT MERASA SELALU ADA DAMAI SAJAHTERA DAN SELALU ADA SOLUSI YANG SEDANG MEREKA GUMULI.
§MESKIPUN MISKIN, KELUARGA 2 TIDAK PERNAH MENIPU, MENCURI, KORUPSI SEPERTI KELUARGA LAINNYA.
§KELUARGA 2 SANGAT TAKUT TUHAN. DAN SETIAP HARI MINGGU DAN KRT, MEREKA SELALU HADIR BAHKAN AKTIF.
§DALAM PERJALANAN KELUARGA 2, ANAK-ANAKNYA LEBIH TINGGI DARI KELUARGA 2 BAHKAN BEBERAPA ANAKNYA SARJANA.
§KELUARGA 2 (lanj.)
§NAMUN SETIAP ADA UANG ANAK2 YANG DIBERIKAN TETANGGA ATAU KELUARGA YANG BERKUNJUNG, UANG ITU SELALU DITABUNG.
§KELUARGA 2 MEMILIKI CIRI KRISTEN YANG KENTAL, DIMANA SETIAP MEREKA HADIR DLM PERKUMPULAN DI KOTA ITU, SEMUA MASYARAKAT MERASA SELALU ADA DAMAI SAJAHTERA DAN SELALU ADA SOLUSI YANG SEDANG MEREKA GUMULI.
§MESKIPUN MISKIN, KELUARGA 2 TIDAK PERNAH MENIPU, MENCURI, KORUPSI SEPERTI KELUARGA LAINNYA.
§KELUARGA 2 SANGAT TAKUT TUHAN. DAN SETIAP HARI MINGGU DAN KRT, MEREKA SELALU HADIR BAHKAN AKTIF.
§DALAM PERJALANAN KELUARGA 2, ANAK-ANAKNYA LEBIH TINGGI DARI KELUARGA 2 BAHKAN BEBERAPA ANAKNYA SARJANA.
§SERINGKALI, BAHKAN HAMPIR SEMUA ORANG MENGINGINKAN MENJADI KELUARGA 1.
§TIDAK SEDIKIT ORANG YANG MENYEBUT DIRI KRISTEN JUGA MEMILIKI PENDAPAT INGIN SEPERTI KELUARGA 1..CUKUP HARTA, BERLIMPAH UANG.
§PRINSIP DASAR KEUNTUNGAN DALAM EKONOMI
1.NAIKKAN PRODUKSI SEBESAR-BESARNYA UNTUK DIJUAL DENGAN HARGA YANG WAJAR SEHINGGA MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
2.TEKAN BIAYA SEEFISIEN MUNGKIN, SEHINGGA HARGA YANG WAJAR (TETAP) DAN JUMLAH YANG TERBATAS MAMPU MENGHASILKAN LABA
3.TEKAN BIAYA LALU TAMBAH PRODUKSI
§AKIBAT MELANGGAR PRINSIP
§SURVEY MEMBUKTIKAN BAHWA PERUSAHAAN BANGKRUT ATAU KOLAPS DISEBABKAN TIDAK BISA MELAKUKAN MINIMAL SATU DARI TIGA PRINSIP TERSEBUT.
§BERKAT DIBALIK KRISIS
§KRISIS 1998, PETANI BERTAMBAH KAYA KARENA HARGA SAYUR2 DAN HASIL PERTANIAN NAIK SESUAI DENGAN KENAIKAN DOLLAR
§KARENA MENDADAK KAYA, PETANI BERLOMBA-LOMBA MEMBELI PARABOLA, TELEVISI, SEPEDA MOTOR, KULKAS WALAUPUN LISTRIK BELUM ADA. AKHIRNYA, PETANI TERTIMPA HUTANG DAN BARANG2 YANG DIBELI DISITA, SEHINGGA MEREKA BERTAMBAH KINMIS ATAU MISKIN
§KRISIS BBM, MENYEBABKAN HARGA MOBIL JEPANG DAN EROPA NAIK, SEHINGGA MUNCULLAH MEREK DARI KOREA DAN CHINA YANG LEBIH MURAH KARENA DIPRODUKSI DENGAN BIAYA LEBIH MURAH.
§KOREA DAN CHINA MAJU, MISI PENGINJILAN YANG SEDANG GIAT DILAKUKAN KOREA JUGA BERKEMBANG MAJU DENGAN DUKUNGAN EKONOMI YANG MAJU.
§BANDINGKAN SIKAP PETANI DENGAN KOREA TERSEBUT DALAM MERESPON BERKAT TUHAN
§KESAKSIAN PRIBADI, MEMBELI MOBIL PADA SAAT KRISIS 1997
§PROFIT RUMAH TANGGA
§SAMA DENGAN PRINSIP KEUNTUNGAN EKONOMI YAITU :
§NAIKKAN PRODUKSI ATAU
§TURUNKAN BIAYA ATAU
§NAIKKAN PRODUKSI SEKALIGUS TURUNKAN BIAYA
§KALAU MELANGGAR PRINSIP, PASTI BANGKRUT SEPERTI PERUSAHAAN
§LANGKAH PRAKTIS (VALUE)
§HINDARI BELANJA BARANG BERMEREK DAN DI TOKO ATAU MALL APALAGI PLAZA.
§BELILAH BARANG SESUAI GUNANYA, DAN CARILAH DIPASAR YANG LEBIH MURAH (TRADISIONAL).
§BANDINGKAN HARGA TAS DI MATAHARI DENGAN DI PASAR SENEN. DENGAN KUALITAS DAN DESAIN YANG SAMA BEDA HARGANYA 30-50 %.
§LANGKAH PRAKTIS (BAYAR HARGA)
§USAHAKAN PENGELUARAN UNTUK KEGIATAN YANG PRODUKTIF.
CONTOH :
§HITUNG BERAPA PULSA HP ANAK2 SATU BULAN. BANDINGKAN DENGAN BIAYA BUKU YANG DIKELUARGKAN.
§LEBIH PRODUKTIF MANA BAGI SEORANG SISWA/MAHASISWA, PULSA HP ATAU BUKU????????
§BANDINGKAN CERITA ZAMAN MAHASISWA DULU, ANAK2 YANG BIASA NAIK BECAK RELA JALAN KAKI SEHINGGA UANG BECAK DIBERIKAN UNTUK PANITIA RETRET MAHASISWA.
§LANGKAH PRAKTIS (PLANNING)
§HITUNG BIAYA JAJAN ANAK DI SEKOLAH.
§BANDINGKAN DENGAN ANAK2 YANG MEMBAWA MAKANAN DARI RUMAH.
§SEORANG SISWA PERAIH OLIMPIADE DARI PAPUA HIDUP MISKIN BAHKAN HANYA MAKAN UMBI-UMBIAN.
§BANDINGKAN ORANG BATAK ZAMAN DULU (ANAK2 GURU ZENDING), HANYA MAKAN SINGKONG DAN SAMBAL KEMIRI, TAPI BANYAK YANG JADI JENDERAL DI MILITER MAUPUN DI PERUSAHAAN ATAU PEMERINTAHAN.
§BAGI ORANG BERIMAN, MAKANAN KURANG RELEVAN DENGAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL

गेर्बोंग ५ करता एसी



Selesai melakukan kerja, saya sering menggunakan kereta kembali ke rumah. Pilihan yang lebih pas untuk saya adalah jenis kereta ekonomi atau ekonomi AC. Tujuan saya adalah stasiun Pasar Minggu. Stasiun awal saya selalu dari Gondangdia.


Dari dua pilihan yang ada saya lebih memilih kereta ekonomi AC dengan harga tiket Rp.6.000. Secara kalkulasi kantong, kereta ekonomi lebih murah dengan tarif Rp.1.500, namun dari sisi etika naik kereta ekonomi kurang menguntungkan. Saya pernah naik kereta ekonomi dan sungguh di luar dugaan saya, hape saya yang seharga di bawah Rp.500.000, hilang juga. Saya tidak bisa menuduh dicuri orang karena tidak ada buktinya. Yang jelas, ketika didalam kereta, selama perjalanan sekitar 25 menit, saya didesak kesana kemari terlebih pada saat menaikkan penumpang. Bagi badan saya yang sudah overload, tidak bisa ditolak desakan di kereta memompa keringat mengalir lebih deras dari biasanya. Tentu saja, yang lumayan langsing juga tidak berbeda. Hasilnya, ruangan yang begitu padat, ditambah aliran keringat yang lebih dari biasanya menambah "semarak" perjalanan yang relatif sebentar itu. Sekali sekali penerangan di gerbong padam, menambah adrenali penumpang untuk bersatu padu meneriakkan huuuu..Tapi itulah momen yang tidak saya sadari, bahwa setelah menarik nafas lega di stasiun Pasar Minggu, hape ku tidak di saku lagi dan tidak juga di dalam tas. Hilang.


Pilihan kereta AC bukan berarti terhindar dari desakan. Masih saja terasa goyangan dari penumpang yang akan masuk di setiap stasiun. Tetapi, desakan yang mengkristal tidak sebeku di kereta ekonomi meskipun di kereta AC lebih sejuk dengan fasilitas AC yang bekerja dengan baik.


Selain tidak bebas dari himpitan kesesakan, naik kereta AC menyajikan panorama ekslusif yang menambah kesesakan di dada akibat gejolak perasaan yang mempertentangkan kewajaran dan kepatutan.


Seorang wanita muda dengan penampilan yang lumayan sehat, sebut saja si Nana, duduk berdampingan dengan seorang pria yang muda juga, sebut saja si Nano. Aliran komunikasi yang memancar dari sesama penyewa gerbong itu, saya tidak bisa simpulkan relasi antara Nana dan Nano. Saya berdiri di depan mereka, dan dengan sudut pandang yang lebih tinggi dari mereka, saya melihat Nana menawarkan senyum dan dibalas senyum Nano. Selanjutnya mereka meneruskan komunikasi dengan hape masing-masing difasilitasi ear pod. Tangan mereka lebih berkomat kamit dari bibir mereka, sehingga saya menduga mereka tidak sedang melakukan perbincangan. Mereka seperti kuda berlomba sibuk menarikan jemari di atas pad hape masing-masing. Aktivitas mereka terhenti sejenak, ketika pintu kereta terbuka dan menaikkan penumpang di Cikini, stasiun pertama setelah Gondangdia. Beberapa orang naik di gerbong yang sama dan menambah sedikit goyangan karena penumpang baru sedikit mendesak agar dapat tempat sebelum pintu kereta ditutup. Seiring kereta melaju, Nana dan Nano juga melaju jemari mereka. Aku menoleh kepada para penumpang yang baru, praduga saya mereka tidak jauh beda dengan kami. Ketika alihkan ke sekitar, hampir semua penumpang melakukan hal yang sama yaitu menunduk melotot dengan jari jemari di hape. Sebagian lain, juga menunduk tertutup seperti mengantuk atau tidur. Bahkan penumpang yang berdiri juga nyaris tidak beda, menunduk tertutup dengan kantuknya. Mau ngomong pada siapa?


Kereta berhenti lagi di Manggarai, dan ketika pintu terbuka, 3 penumpang naik। dua diantaranya relatif muda kecuali seorang sudah putih rambutnya dan agak kurus dengan menggendong seorang gadis mungil seusia anak saya 3 tahun। Hentakan kereta melaju membuat kami sedikit terhela dan terdorong ke belakang। Entah karena sudah lama menunggu atau karena terburu naik kereta si nenek nyaris terjungkal dan si cucu hampir terlempar। Untunglah penumpang sudah agak rapat karena terdesak sehingga nenek dan cucu tetap bisa berdiri।


Dari ucapan nenek saat insiden keciltadisi nenek seorang muslim yangsama dengan sebagian penumpang di gerbong 5 itu। Sekali-kali si nenek menaikkan cucu di kepitannya karena nenek tidak menggunakan kain untuk menggendong। Si nenek tidak cerewet dengan posisi cucu dan juga atas kondisi di kepadatan gerbong itu। Barangkali si nenek sudah biasa seperti itu। Saya kembali kepada Nana dan Nano, dan melihat mereka seperti tidak tahu si nenek sedang bersama cucu। Mereka menoleh juga kepada si nenek pada saat nenek naik, tapi lagi-lagi suara sayup-sayup pun tidak terdengar. Posisi mereka sangat dekat dengan si nenek, yang berdiri di sebelah saya.


Sini bu, terdengar suara dari belakang saya. Saya membalikkan kepala dan melihat seorang wanita berkerudung dan lebih berisi dari Nana berdiri dan menawarkan kursinya kepada nenek. Tadi waktu mengamati isi gerbong, si ibu sedang menunduk kantuk. Barangkali si ibu mau turun di Tebet pikirku. Si nenek dan cucunya secara hati-hati sambil bergelayut di tangan saya yang menggantung di pegangan menerima tawaran tempat duduk si ibu. Nenek menghempaskan pantatnya dan kelihatan lebih lega. Kelegaan si nenek merambat ke dada saya karena saya sudah mulai tidak tenang sejak dari Gondangdia dan adanya insiden si nenek. entah karena lebih dekat dengan Nana dan Nano, kegundahan hati saya dituduhkan pada Nano dan Nana karena mereka tidak berbagi dengan nenek. Nurani saya menuduh Nano tidak hormat pada orang tua, tapi ratio saya membisikkan bahwa mereka sudah membayar dan berhak duduk di gerbong itu. Salah si nenek yang ngotot masuk walau kereta sudah agak sesak. Apalagi si nenek tidak mengerti keterbatasannya. sudah seumur itu, dan kelihatan lemah, masih juga semangat mengajak cucu naik kereta. Ratio saya semakin keras meneriakkan bahwa bukankah sejak dulu kereta selalu sesak?


Batinku bersekutu dengan nurani melawan ratio menghadapi Nano dan nenek. Iya, si Nana juga kog cuek juga. Walaupun wanita, tapi karena lebih muda kan boleh dong memberikan kursinya bagi yang lebih tua. Sekalian si Nana memberi sindiran kepada Nano yang asik masyik dengan Nokia E 90. Nana sama juga dengan Nano. Sama-sama muda tapi tidak memberi energinya untuk yang lebih lemah.


Perdebatan, kegundahan di pikiran dan nuraniku sejenak mencair ketika suara si ibu lembut berkata "sini bu".

Sunday, January 18, 2009

PILIH PRESIDEN

Memilih pemimpin nasional dalam pemilihan umum 2009 adalah tanggung jawab semua warganegara yang sudah memiliki syarat memilih dan dipilih. Sangat disayangkan berkembang ajakan dari beberapa kelompok untuk melakukan boikot pemilu 2009 dengan cara golput.
Kita tahu bahwa negara Indonesia berdiri di atas perjuangan (penderitaan) yang sampai saat ini belum ada statistiknya. Bisa jadi karena bilangannya tidak terhingga atau karena mereka yang berjuang tidak meminta untuk dimasukkan dalam angka statistik.

Keberlangsungan negara sangat tergantung pada mandat dari rakyat selaku pemangku kedaulatan tertinggi.
Pernahkah kita berfikir betapa seramnya negara ini seandainya rakyat tidak memberikan mandat. Negara menjadi seram karena kondisi tersebut menggambarkan rakyat sudah mati alias sama dengan tidak berdaulat.
Nah, kalau tidak mau negara ini semakin seram, pikirkan lagi bahwa kita adalah rakyat yang berdaulat.

Memberikan mandat tentu tidak semudah meneteskan air mata seperti di sinetron. Perlu perenungan, evaluasi, bahkan semedi yang kusuk dalam doa.
Memberikan pilihan kepada mereka yang berjanji memberikan makanan atau kebendaan berarti kita masih suka dengan korupsi dengan wajah suap. Kalau kita memilih orang atau partai hanya karena satu suku atau satu agama pun, sama juga dengan kita menyalahgunakan wewenang (kedaulatan) itu sendiri.
Nah, bagaimana caranya? (Bersambung...)