DOKTOR ILMU HUKUM

WELLCOME TO CAFEL



MENCERDASKAN GENERASI

MENCERAHKAN ELEMEN BANGSA

MEMBUKA JENDELA DUNIA







Tuesday, May 12, 2009

MAY BLESSING (TUAH BULAN MEI)

Mei adalah satu dari 12 bulan kalender yang merupakan bulan kelima. Dari kata asing May bukan saja berarti bulan Mei, tapi juga bermakna bisa atau ekspresi sebuah harapan (blessing).

Secara umum orang sependapat tidak ada yang terlalu istimewa pada bulan Mei. Sebagian orang memberikan makna biasa saja menyikapi datangnya bulan Mei. Segelintir mahasiswa menjadikan bulan Mei sebagai peringatan untuk mengenang 11 tahun peristiwa yang menewaskan mahasiswa dalam tragedi Semanggi. Bahkan tidak satu kelompokpun yang merayakan kejatuhan rezim yang sudah bercokol di republik ini, yang terjadi bulan Mei. Kalau melihat ke belakang, betapa banyak orang maupun kelompok yang mengharapkan peristiwa kejatuhan rezim ini. Alasan sederhana, karena manusia selalu menyukai perubahan. Dan ketika itu terjadi di bulan Mei, relatif nyaris tak terdengar gaungnya. Bukankah budaya kita lazim mensyukuri terwujudnya sesuatu yang dicita-citakan? Apakah berlebihan bila Mei juga merupakan blessing bagi politik bangsa ini? Apakah para pengharap kejatuhan rezim ini berubah pikiran setelah menghadapi hari-hari selanjutnya? Misteri.

Bagi ranah perekonomian, bulan Mei merupakan satu sejarah tersendiri mengingat pada bulan Mei 10 tahun silam, bangsa ini memberikan independensi kepada lembaga bank sentral. Independensi ini menjadi buah bibir karena tidak terbatas pada organisatoris seperti lembaga lain, bank sentral merupakan lembaga independen penuh. elemen bangsa dan masyarakat sempat menuding bank sentral menjadi sebuah negara dalam negara dengan status independen tersebut. Mei kali ini merupakan blessing tersendiri bagi bangsa ini.

Beberapa kilas balik peristiwa tersebut merupakan sejarah yang telah berlalu 10 tahun lalu. Bagaimana dengan Mei tahun 2009?
Dalam ranah politik, bulan Mei tahun ini menjadi penentu siapa yang menjadi penghuni kursi-kursi parlemen. Dalam waktu yang sama, bulan Mei ini akan dikenang sebagai buruknya kontes demokrasi di republik ini. KPU akan diajukan ke mahkamah, bukan karena KPK seperti dulu, tapi karena semerawutnya pelaksanaan pemilihan legislatif. Namun dibalik itu, bulan Mei ini terjadi keanehan yang luar biasa dalam politik. Dua partai politik yang sudah resmi menjadi rival dan sudah bermusuhan selama 1 periode pemerintahan, tiba-tiba memunculkan sandiwara RUJUK dalam bahasa koalisi. tidak berlebihan juga ini disebut May blessing, karena sudah biasa dalam budaya kita, lebih suka perkoncoan daripada perdebatan. Bersatunya dua musuh.
Masih ada satu blessing yang "terulang" bagi bank sentral seperti 10 tahun lalu. Kini bukan istilah independensi. Tapi lebih dari itu, apresiasi setelah dalam bulan-bulan terakhir, bank sentral menjadi tumpuan maki. Kalau lebih 12 bulan sudah berjalan, para ex petinggi bank sentral menjadi langganan berita yang dilansir dari KPK, maka kini bank sentral sedang dan akan menjadi berita karena BI1 akan menjadi RI2. Kalau mimpi ini jadi kenyataan pasti semua sependapat bulan Mei ini menjadi tuah buat bank sentral karena akan menjadi sejarah unik dalam perjalan bangsa ke depan.